News

Inggris Darurat Omicron, Boris Johnson Siapkan Suntikan Booster Vaksin Covid

TEMPO.CO, Jakarta – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris menghadapi gelombang pasang varian Omicron virus corona. Dia menyatakan dua dosis vaksin Covid tidak cukup menahan varian Omicron sehingga dibutuhkan suntikan booster.

Boris Johnson mengatakan akan mempercepat program booster karena ilmuwan belum bisa menyimpulkan apakah Omicron lebih ringan dibandingkan varian lainnya. Peringatan itu diungkapkan selang beberapa jam setelah ilmuwan menaikkan level waspada Covid ke-4 dari skala 5 poin.

“Gelombang pasang Omicron akan datang,” kata Johnson dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Minggu malam. “Saya khawatir bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang dibutuhkan.”

Boris Johnson menambahkan bahwa Omicron yang jauh lebih menular dibandingkan varian lain, akan membuat layanan kesehatan nasional keteteran bila terjadi lonjakan rawat inap. “Setiap orang yang memenuhi syarat dan berusia 18 tahun ke atas akan memiliki kesempatan mendapatkan booster sebelum Tahun Baru,” kata Johnson.

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin dua dosis terhadap infeksi gejala berkurang secara substansial terhadap Omicron. Suntikan vaksin dosis ketiga mampu meningkatkan perlindungan terhadap Omicron hingga lebih dari 70 persen. Untuk mempercepat suntikan booster terhadap penduduk Inggris, pemerintah akan melibatkan militer.

Sebelumnya Boris Johnson meluncurkan rencana B Inggris guna menghadapi Omicron. Kebijakannya yaitu memerintahkan warga Inggris bekerja dari rumah, memakai masker di tempat umum dan menggunakan izin masuk vaksin untuk memperlambat laju infeksi. Namun banyak anggota parlemen menentang langkah-langkah ini termasuk dari Partai Konservatif pendukung Johnson.

Masuknya varian Omicron membuat jumlah kasus Covid di Inggris naik dalam sepekan terakhir hingga di atas 50.000 per hari. Dalam 28 hari terakhir, angka kematian adalah 146.439 kasus. Inggris memiliki angka kematian tertinggi di Eropa akibat Covid-19.

Baca: Nigeria Ingin Membalas Negara yang Memasukannya ke Zona Merah

REUTERS

Baca Juga artikel Keluaran hk hari ini